Buscar

contoh drama dan pembahasannya



Nita     : Kenapa kemarin kamu tidak datang ?! Kamu tahu? Aku menunggumu hingga larut
malam! (melotot)
Ara      : Maaf, aku tidak datang karena aku mengantar adikku berobat (menunduk).
Nita     : Alah, alasan! (mendorong bahu Ara). Aku sudah capek mendengar semua alasanmu!
Ara      : Tapi Nit, aku sungguh-sungguh (memegang tangan Nita).
Nita     : Sudah, aku capek punya sahabat sepertimu! (pergi)
Ara      : (mengejar Nita) Nit, tunggu! Aku mohon maafkan aku.
Nita     : Pergi kau! (mendorong Ara hingga terjatuh)

Deskripsi
Peristiwa tersebut terjadi di ruang kelas saat istirahat. Nita kecewa kepada Ara karena tidak datang untuk mengerjakan tugas di rumahnya. Ara juga tidak menelepon Nita dan memberitahu kalau dia tidak dapat datang, sehingga Nita menunggu hingga larut malam. Hal itu sangat membuat Nita kesal dan marah kepada Ara.

Persiapan Sebelum Pementasan Drama
a.      Menelaah Peran
Menelaah peran berarti mendata bagaimana gambaran watak, umur, kondisi fisik, pemikiran, dan kedudukan tokoh yang dimainkan.
Misal:
Dalam dialog diatas terdapat 2 tokoh yaitu Ara dan Nita. Nita adalah seorang gadis berumur 16 tahun. Dia duduk di kelas 2 SMA. Nita berperawakan tinggi dan berwatak pemarah. Sedangkan Ara adalah seorang gadis berumur 16 tahun dan merupakan teman sekelas Nita. Ara berperawakan kecil dan berwatak kurang bertanggung jawab.
b.      Memahami Isi Naskah
Fungsi dari memahami isi naskah adalah pemain akan mengetahui dialog, menghafal kalimat, mengetahui lawan dialog, mengetahui kapan ia mengucapkan dialog, dan mengetahui ekspresi saat mengucapkan dialog tersebut.
c.       Berlatih Pengucapan Melalui Deklamasi
Deklamasi dalam hal ini berarti berlatih mengekspresikan perasaan melalui suara. Pengucapan suara harus disesuaikan dengan isi pikiran dan perasaan serta jangan menggunakan gerakan yang berlebihan.
d.      Berlatih Mendengarkan dan Menangapi
1)      Menanggapi Lawan Main
Pada contoh diatas, saat Ara berdialog maka Nita harus menanggapinya. Misalnya dengan menatap muka Ara, atau menggunakan gerakan lainnya.
2)      Menanggapi Suasana Adegan
Pada contoh diatas memiliki suasana yang menegangkan. Maka para pemain harus menyesuaikan dengan suasana itu. Jangan sampai dalam suasana itu, pemain mengeluarkan dialog yang lucu.
3)      Menanggapi Suasana Latar
Latar dalam contoh diatas adalah di ruang kelas. Maka setting panggung harus menunjukkan suasana kelas. Selain itu, pemain juga harus mendukung latar tersebut baik melalui dialog atau gerakan.
e.       Berlatih Bergerak
Gerakan yang dimaksud adalah gerakan yang sesuai dengan tuntutan naskah. Fungsi dari geakan tersebut adalah untuk mendukung  isi pembicaraan.
Pada contoh diatas saat Nita mengucapkan, “ Pergi kau!” maka Nita harus mendukung dengan gerakan mendorong tubuh Ara. Hal itu bertujuan untuk mendukung suasana saat dia sedang marah.
f.       Berlatih Berdialog
Berlatih berdialog dapat dilaukan secara bertahap:
1)      Berdialog sendiri dengan membaca naskah
2)      Berdialog dengan lawan main dengan membaca naskah
3)      Berdialog dengan lawan main tanpa menggunakan naskah
4)      Berdialog dengan lawan main disertai mimik, ekspresi, dan gerakan
g.      Berlatih Melafalkan Dialog
Untuk mendukung pementasan darama, para pemain dituntut untuk melafalkan dialog dengan jelas. Selain itu, pengucapan dialog juga harus dilakukan secara wajar. Hal ini bertujuan agar para penonton dapat menangkap jalannya cerita yang dipentaskan.
h.      Berlatih Mengintonasikan Dialog
Intonasi adalah lagu kalimat. Intonasi berkaitan dengan:
1)      Tekanan Dinamik
Dinamik adalah keras lembutnya suara pada kata yang dipentingkan. Pada contoh diatas terdapat kalimat “Aku menunggumu hingga larut malam!” (artinya bukan waktu yang lain)
2)      Tekanan Tempo
Tempo adalah cepat lambatnya suara pada kata yang dipentingkan
3)      Tekanan Nada
Nada adalah tinggi rendahnya suara ketika mengucapkan kalimat. Pada contoh diatas terdapat kalimat”Pergi kau!”. Kalimat ini harus diucapkan dengan nada tinggi
i.        Menggunakan Mimik dan Gerak-Gerik
Mimik adalah gerakan raut muka yang disesuaikan dengan dialog. Pada contoh diatas tokoh Nita melakukan adegan marah. Untuk mendukung adegan tersebut tokoh Nita melakukan grakan seperti mendorong bahu Ara dan melotot.

0 komentar:

Posting Komentar