Assalamu`alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
Bismillahirrahmaanirrahim, alhamdulillahirabbil`aalamiin,
wassolaatuwassalaamu`ala asyrafil anbiyaai walmursaliin, wa`ala aalihi
wasohbihi ajma`iin, ammaaba`du.
Bapak guru yang saya hormati.
Temen-teman yang saya cintai. Untuk mengawali jumpa kita pada saat yang penuh
dengan keceriaan ini, marilah kita bersama-sama menyanjungkan puja dan puji
syukur kehadirat Allah swt, karena dengan limpahan rahmat-Nya kita sekalian bisa
hadir tanpa ada halangan suatu apapun.
Shalawat dan salam semoga tetap
terlimpahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad saw.
Hadirin
yang dimuliakan Allah swt.
Semua
kaum Muslim berkeyakinan bahwa dunia dan kehidupan ini akan berakhir. Akan datang
suatu saat ketika manusia berkumpul di pengadilan Allah Swt. Al-Quran
menceritakan berkali-kali tentang peristiwa Hari Kiamat ini, seperti yang
disebutkan dalam surah Al-Ghasyiyah ayat 1-16. Dalam surah itu, digambarkan
bahwa tidak semua wajah ketakutan. Ada wajah-wajah yang pada hari itu cerah
ceria. Mereka merasa bahagia dikarenakan perilakunya di dunia. Dia ditempatkan
pada surga yang tinggi. Itulah kelompok orang yang di Hari Kiamat memperoleh
kebahagiaan.
Tentang wajah-wajah yang tampak
ceria dan gembira di Hari Kiamat, Rasulullah pernah bersabda, "Semua mata
akan menangis pada hari kiamat kecuali tiga hal. Pertama, mata yang menangis
karena takut kepada Allah Swt. Kedua, mata yang dipalingkan dari apa-apa yang
diharamkan Allah. Ketiga, mata yang tidak tidur karena mempertahankan agama
Allah."
Mari kita melihat diri kita, apakah
mata kita termasuk mata yang menangis di Hari Kiamat?
Hadirin yang dimuliakan Allah swt.
Pertama, mata yang menangis karena
takut kepada Allah Swt.Dahulu, dalam suatu riwayat, ada seorang yang kerjanya
hanya mengejar-ngejar hawa nafsu, bergumul dan berkelana di teinpat-tempat
maksiat, dan pulang larut malam.Dari tempat itu, dia pulang dalam keadaan
sempoyongan. Di tengah jalan, di sebuah rumah, lelaki itu mendengar sayup-sayup
seseorang membaca Al-Quran. Ayat yang dibaca itu berbunyi: "Belum
datangkah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka
mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan
janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab
kepadanya, kenudian berlalulah masa yang panjang atas mereka, lalu hati mereka
menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang yang fasik (Qs 57:
16).
Sepulangnya dia di rumah, sebelum
tidur, lelaki itu mengulangi lagi bacaan itu di dalam hatinya. Kemudian tanpa
terasa air mata mengalir di pipinya. Si pemuda merasakan ketakutan yang luar
biasa. Bergetar hatinya di hadapan Allah karena perbuatan maksiat yang pemah
dia lakukan. Kemudian ia mengubah cara hidupnya. Ia mengisi hidupnya dengan
mencari ilmu, beramal mulia dan beribadah kepada Allah Swt., sehingga di abad
kesebelas Hijriah dia menjadi seorang ulama besar, seorang bintang di dunia
tasawuf.
Orang ini bernama Fudhail bin
Iyadh. Dia kembali ke jalan yang benar kerena mengalirkan air mata penyesalan
atas kesalahannya di masa lalu lantaran takut kepada Allah Swt. Berbahagialah
orang-orang yang pernah bersalah dalam hidupnya kemudian menyesali kesalahannya
dengan cara membasahi matanya dengan air mata penyesalan. Mata seperti itu
insya Allah termasuk mata yang tidak menangis di Hari Kiamat.
Hadirin yang dimuliakan Allah swt.
Kedua, mata yang dipalingkan dari
hal-hal yang dilarang oleh Allah.Seperti telah kita ketahui bahwa Rasulullah
pernah bercerita tentang orang-orang yang akan dilindungi di Hari Kiamat ketika
orang-orang lain tidak mendapatkan perlindungan. Dari ketujah orang itu salah
satu di antaranya adalah seseorang yang diajak melakukan maksiat oleh
perempuan, tetapi dia menolak ajakan itu dengan mengatakan, "Aku takut
kepada Allah".
Nabi Yusuf as. mewakili kisah ini.
Ketika dia menolak ajakan kemaksiatan majikannya. Mata beliau termasuk mata
yang tidak akan menangis di Hari Kiamat, lantaran matanya dipalingkan dari
apa-apa yang diharamkan oleh Allah Swt.
Kemudian mata yang ketiga adalah
mata yang tidak tidur karena membela agama Allah.Seperti mata pejuang Islam
yang selalu mempertahahkan keutuhan agamanya, dan menegakkan tonggak Islam.
Itulah tiga pasang mata yang tidak akan menangis di Hari Kiamat, yang
dilukiskan oleh Al-Quran sebagai wajah-wajah yang berbahagia di Hari Kiamat
nanti.
Itulah beberapa mata yang tidak
akan menangis di hari kiamat. Marilah kita berusaha untuk selalu mendekatkan
diri kepada Allah agar kita dapat selamat di hari kiamat.
Hadirin yang dimuliakan Allah swt.
Demikianlah sekilas yang bisa saya
sampaikan, mudah-mudahan membawa manfaat. Kurang lebihnya saya mohon maaf.
0 komentar:
Posting Komentar